Rabu, 31 Desember 2008

Semarang, Kota dengan ciri Banjir

Kota Semarang adalah kota yang tidak dapat dipisahkan dengan banjir. Pada musim hujan banjir akan selalu singgah di sini. Pada musim kemarau banjir genangan pasang juga akan singgah paling tidak sekali dalam setengah bulan. Warga luar kota pun dengan mudah akan dapat mengenali ciri ciri ini. Bagaimana tidak, 4 pintu masuk kota semarang dari 4 moda transportasi tidak kebal terhadap banjir.

Terminal bus angkutan umum Terboyo sudah sangat memprihatinkan. Tidak ada hari tanpa genangan pasang. Ini mengakibatkan jalan akses masuk ke terminal selalu rusak. Akibat lanjutannya adalah bus antar kota enggan masuk ke terminal ini. Untungnya Pemerintah Kota Semarang telah membangun terminal bus baru yaitu Terminal Mangkang. Terminal itu rencananya akan beroperasi mulai 1 Januari 2009.

Stasiun kereta Tawang juga sudah tidak layak lagi untuk mendaratkan penumpang dari luar kota. Pada saat saat tertentu genangan pasang akan menutupi ruang tunggu penumpang. Hal ini mengurangi kenikmatan penumpang menggunakan jasa dari PT KAI. Sampai saat ini tidak terdengar rencana untuk memindahkan stasiun ini.

Pelabuhan Tanjung Emas telah ditingkatkan pada akhir dekade 1980an. Namun demikian justru karena pelabuhan ini dibuka baru maka saat itu pula fenomena genangan pasang mulai tampak. Saat ini hampir semua penumpang kapal yang menggunakan Pelabuhan Tanjung Emas akan mengenal genangan pasang itu sebagai bagian tak terpisahkan dari pelabuhan tersebut.

Yang terakhir, Bandar Udara Ahmad Yani. Pada hari hari tertentu bandar ini tidak dapat dioperasikan karena terkena banjir, yaitu ketika durasi dan intensitas curah hujan mencapai puncak pada musimnya. Bandara Ahmad Yani telah diperpanjang dan hal ini memaksa sebuah sungai dibelokkan. Pembelokan sungai ini membuat ancaman banjir menjadi lebih besar. Belum ada rencana untuk memindahkan bandara ini ke tempat lain.

Kota Semarang sebenarnya adalah kota yang (berpotensi) indah. Ada bagian rendah di bagian utara yang berupa kawasan terbangun dan dapat dikatakan sebagai business area. Musuhnya adalah banjir dan genangan pasang. Ada bagian tinggi di bagian selatan. Sudah mulai berkembang namun menurut pendapat saya adalah pengembangan yang salah. Semestinya bagian selatan adalah kawasan lindung yang mendukung kehidupan di bagian utara. Keindahan dimulai dengan tata air yang bagus, bagian selatan dapat menahan air di musim hujan untuk dialirkan ke utara di musim kemarau. Dengan cara ini Semarang akan menjadi kota yang indah.

Baca lanjutan!