Sabtu, 28 Maret 2009

Tanggul Situ Gintung Jebol

Hari ini 28/03/09 headline Kompas menulis Petaka Dini Hari yang mengabarkan bahwa pintu dan tanggul di sebelahnya pada Situ Gintung jebol. Peristiwa berlangsung pada Jumat dini hari pukul 05.00. Jebolnya tanggul telah menimbulkan banjir bandang di hilir dan menyebabkan 91 orang meninggal dunia (data hari ini malam). Presiden SBY dan Wakil Presiden JK telah meninjau ke lokasi dan berusaha menentramkan hati para korban hidup.

Situ Gintung terletak di Kelurahan Cirendeu Ciputat Kota Tangerang Selatan Banten pada ketinggian 31 Ha. Luas genangan ketika dibangun oleh Belanda tahun 1933 adalah 44 ha dan sekarang tinggal 21,4 Ha. Situ ini berada pada DAS Pesanggrahan dan dapat menampung 2,1 juta m3 air. Pada awalnya situ ini dipakai untuk pertanian namun sekarang dipakai untuk rekreasi.

Jebolnya tanggul suatu waduk (nama generik dari waduk, embung, situ dll) tanpa melalui suatu proses pemberian peringatan dini menandakan bahwa pengelolaan waduk itu sudah buruk. Suatu pengelolaan yang bagus akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekaligus menjamin umur waduk sesuai rencana. Lebih dari itu pada pengelolaan yang bagus tentu berjalan prosedur pemantauan kondisi waduk yang dilakukan dengan memantau secara rutin: rembesan waduk, tinggi muka air dalam tubuh bendungan dan deformasi bendungan. Salah satu dari objek pantau itu menunjukkan besaran yang abnormal maka pengelola waduk harus segera memberikan peringatan kepada pejabat yang bertanggung jawab dan masyarakat sekitarnya.

Waduk Mulur di Kabupaten Sukoharjo perlu diwaspadai. Masalahnya kaki waduk itu telah dipotong untuk perluasan jalan raya. Pemotongan itu tentu telah mengurangi kekuatan waduk walaupun suatu struktur beton telah dipasang untuk menggantikannya.

Baca lanjutan!