Sabtu, 28 Februari 2009

Perubahan Iklim Global

Iklim Telah Berubah demikian headline Kompas 14 Februari 2009. Tanda tanda iklim telah berubah antara lain adalah cuaca yang ekstrim, naiknya frekuensi kejadian badai tropis dan pergeseran musim. Perubahan iklim ini adalah implikasi dari pemanasan global.

Cuaca yang ekstrim seperti suhu yang sangat dingin, gelombang laut yang tinggi, dll. sudah sering kita dengar mengganggu kegiatan transportasi. Suhu yang sangat panas memicu kebakaran hutan. Intensitas hujan yang tinggi menimbulkan banjir dan longsor. Semua kondisi cuaca ekstrim ini pada akhirnya mengganggu kegiatan masyarakat.

Pergeseran musim selama ini kita alami mengacaukan prediksi aktivitas pertanian. BMG menyimpulkan bahwa telah terjadi perubahan atas (1) permulaan musim hujan/kemarau dan (2) durasi musim. Perubahan ini mencapai angka 1.5 hari per tahun. Perubahan juga terjadi pada elevasi muka air laut. Pergeseran musim ini pada akhirnya juga mengganggu kegiatan masyarakat terutama petani.

Mereka yang saat ini berumur sekitar 50 tahun tentu mengalami bahwa sampai dengan 10 tahun yang lalu tak pernah terdengar berita adanya badai tropis atau gelombang laut yang menyebabkan jadwal pelayaran ditunda. Saat ini berita itu sering terdengar.

Perubahan iklim ini tentunya akan membuat kita punya gawe besar untuk menyesuaikannya. Untuk itu kita harus segera menelaah lagi pedoman pedoman yang telah kita buat. Pedoman seperti rencana tata ruang mesti kita tinjau lagi karena banyak lahan budidaya yang sekarang berada di dataran rendah harus dihapuskan karena akan tergenang air laut. Lahan budidaya lainnya yang berada di dataran banjir harus ditinjau ulang karena frekuensi kejadian banjir menjadi semakin tinggi. Kita juga menilai lagi kekuatan infrastruktur yang telah terbangun apakah mampu mengatasi badai tropis ataupun genangan banjir.

Perubahan iklim boleh jadi merupakan tantangan karena menjadikan kegiatan kita sekarang ini menjadi terhambat. Namun demikian hal itu dapat kita pandang sebagai peluang karena di dalam usaha kita untuk menyesuaikannya akan membuka banyak kegiatan yang baru.

Baca lanjutan!

Selasa, 03 Februari 2009

Mutasi Pejabat pada Dinas PSDA

Pagi 09.25 di Grhadika Bhakti Praja, Gubernur Jawa Tengah telah melantik lebih dari 100 pejabat struktural eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Di antara mereka adalah pejabat struktural eselon III dan IV pada Dinas PSDA.

Mereka yang di angkat berdasarkan Keputusan Gubernur No 821.2/042/2009 sampai dengan 821.2/045/2009 tanggal 03 Februari 2009 adalah Ir. Noviyanto Sp1 sebagai Kepala Balai PSDA Pemali Comal dan Purwadi AhT MT sebagai Kepala Balai PSDA Serayu Citanduy. Sedang pada jajaran eselon IV adalah Ir Eko Yunianto Sp1 sebagai Kepala Seksi Survey, Investigasi dan Desain, Indah Sulistyowati ST sebagai Kepala Seksi Pengembangan dan SISDA, Haryono BSc sebagai Kepala Seksi OP Progo Bogowonto Luk Ulo, Ir Kasmono ME sebagai Kepala Seksi Pembangunan dan Konservasi, Hadi Pranoto ST sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan, Sunarko ST sebagai Kepala Seksi OP Jragung Tuntang, Ir Riwayanto Basuki sebagai Kepala Subbag TU Serang Lusi Juana, Bambang Wahyu Widayat sebagai Kepala Seksi Pengendalian dan Pendayagunaan Serang Lusi Juana dan Arif Sugiarto ST sebagai Kepala Subbag TU Serayu Citanduy.

Pejabat baru struktural eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 821.2/040/2009 dan 821.2/041/2009 tanggal 03 Februari 2009 adalah Ir Subagio MM sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Drs Jarot P Nugroho sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggalan Bencana dan Drs Achmad Antono sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah II.

Gubernur dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan para pejabat itu adalah hasil kerja keras mereka sendiri. Saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan semakin besar sehingga para pejabat itu harus tetap memelihara tingkat kerja keras mereka.

Baca lanjutan!